Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Uji Coba Ujian Nasional (3)
BAGIAN 3
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban yang tersedia!
15. Bacalah dua
kutipan cerpen berikut!
Cerpen
1
|
Cerpen
2
|
Agak gemetar Nyonya Sastra
melanjutkan pembicaraannya. Lama sekali ia berbicara, yang diperintahkan
orang di atas itu belum juga keluar. Semua anggota menguap, seperti serdadu
di medan perang yang sepi. Sepuluh menit...dua puluh menit, Nyonya Sastra
masih berbicara. Mulutnya yang seperti muncung tupai itu kembang kuncup
seperti lubang puputan. Lubang hidungnya terbuka sebesar-besarnya, seperti
jala dalam air.
|
Hari-hari Ratna Sari makin sibuk.
Budiman, pemuda yang rajin, juga datang ke tempat Ratna Sari. Budiman ingin
membuat bonsai dan pohon buah dalam pot. Ada pula yang mengundang Ratna Sari
dalam acara pertemuan Kelompencapir di Dusun Mbayur dan Kaligebang. Semua
ditanggapi Ratna dengan senang hati. Saat musim panen buah, rumah Ratna Sari
kebanjiran buah. Ada yang mengirim duku, rambutan, salak, nangka, dan mangga.
|
Perbedaan penggunaan bahasa dalam kedua
kutipan novel tersebut adalah ....
Novel
1
|
Novel
2
|
|
A
|
bahasa sehari-hari
|
bahasa Melayu
|
B
|
bahasa lugas
|
bahasa klise
|
C
|
menggunakan perumpamaan
|
bahasa sehari-hari
|
D
|
dipengaruhi bahasa asing
|
dipengaruhi bahasa daerah
|
16. Bacalah
penggalan cerpen berikut.
“Aku ingin seperti dahulu dengan hidup normal kembali
seperti yang lainnya hidup dekat dengan anggota keluarga.” Hanya kalimat itulah
yang sering tersirat di pikiranku saat ini. Tak ada lagi selain kembali ke masa
lampauku. Tapi itu hanya sebuah angan-angan yang sangat mustahil akan terjadi
dan aku pun mudah putus asa. Semua terjadi saat aku duduk di kelas IX sekolah
menengah pertama yang termasuk sekolah favorit di Denpasar. Aku adalah anak
perempuan tunggal. Umurku 14 tahun. Ayahku adalah orang sukses dan kaya raya
yang memiliki perusahaan parfum terkenal di dunia dan begitu pula dengan ibuku.
Dan karena kesibukan mereka masing-masing, aku jarang bersama mereka.
Isi tersirat yang terdapat dalam penggalan
cerpen tersebut adalah… .
A.
Kebahagiaan seorang anak yang bisa dicukupi
dengan kekayaan.
B.
Kebahagiaan seorang anak yang tidak bisa diukur
dengan kekayaan.
C.
Seorang anak akan bahagia jika orang tuanya
sukses dan kaya.
D.
Kehidupan seorang anak yang selalu bahagia.
17. Bacalah
penggalan cerpen berikut.
“Pokoknya kalau tidak hari Minggu Pahing bulan Mei, Ibu
tidak merestuimu. Ibu tidak akan pernah merestuimu.” Teriak ibu padaku dengan
mata berapi-api. Rupanya ibu bersikukuh mempertahankan hari pilihannya. Ia
menolak keras usulan keluarga Mas Bram, calon suamiku tentang penetapan hari pernikahan
kami. “Tapi Bu, apa salahnya dengan hari pilihan mereka?” tanya Ayah lembut
berusaha meredakan kemarahan Ibu.
“Salahnya apa? Ya jelas salah, Ratih itu kan lahir hari
Minggu Kliwon, Bramantyo itu Senin Pahing. Dari keduanya bila digabungkan maka
ketemu hari baik ya Minggu Pahing. Bila tidak bisa dipastikan celaka.
Pernikahannya tidak berkah. Kamu mau nasib anakmu seperti itu, Pak?”
Penyebab terjadinya konflik dalam penggalan cerpen di
atas adalah … .
A.
Ibu bersikukuh dengan hari pilihannya.
B.
Usulan keluarga Mas Bram yang ditolak Ibu.
C.
Ibu tidak ingin pernikahan anaknya tidak
berkah.
D.
Hari pernikahan Ratih dan Bram yang tidak baik.
18. Bacalah
kutipan fabel berikut.
“Apa yang sedang kamu lakukan di pinggir sungai?” Tanya
Ular kepada Kadal.
“Aku ingin menyeberangi sungai ini, tetapi takut,” jawab
Kadal.
“Aku akan membantumu. Sekarang, carilah sesuatu yang bias
dijadikan sebagai tali!” pinta Ular.
“Untuk apa tali itu?” Tanya Kadal dengan heran.
“Tali itu untuk kau ikatkan ke ekorku agar kau tidak
tenggelam,” jelas Ular.
Kadal menemukan tali dan mengikat kaki depannya ke ekor
Ular. Kemudian, mereka berenang menyeberangi sungai. Di tengah sungai, Ular
menjalankan niat liciknya. Ia hendak menenggelamkan Kadal kemudian memangsanya.
Akan tetapi, tiba-tiba tubuh Ular tertarik ke atas. Ular mencoba melepaskan
diri dengan sekuat tenaga, namun hal itu percuma. Ternyata sang Kadal disambar
oleh Burung sehingga tubuh Ular ikut tertarik. Ular yang semula berniat
memangsa Kadal akhirnya ikut dimangsa Burung.
Penyebab terjadinya konflik dalam fabel tersebut adalah
... .
A.
Burung menyambar Kadal tanpa mengetahui ada
Ular yang terikat.
B.
Kadal meminta bantuan Ular untuk
menyeberangi sungai.
C.
Kadal mengikatkan kakinya ke ekor Ular.
D.
Ular meminta Kadal mengikatkan kaki Kadal ke
ekornya.
19. Bacalah
kedua kutipan cerpen berikut.
Kutipan I
Aku sekarang berdiri
disini. Dengan memakai baju Toga. Aku sedikit merasa sombong dengan diriku
karena akhirnya bisa kutunjukkan pada dunia. “Aku akan diwisuda!” Aku masih
ingat dahulu bagaimana perjuanganku di kampus ini. Bahkan kuhabiskan 5,5
tahun berada disini. Wisuda yang tidak normal bagi kebanyakan mahasiswa.
Berjalan-jalan lagi, pikiranku tentang bagaimana aku dahulu memulai langkahku di
kampus ini, kampus yang banyak dibanggakan. Disinilah ku memulai langkahku.
Kutipan II
Pagi ini, aku terbangun
dari lelapku. Tak ayal, aku masih melihat tanganku tertusuk infus, masih
terbaring di tempat tidur yang bisa naik dan turun secara otomatis, semua tampak
serba putih di sekelilingku. Aku masih berada disini. Di tempat orang-orang
sakit. Masih terlintas dalm pikiranku ihwal apa yang menyebabkan aku berada
disini. Rasa menyesal itu pun seketika hadir kembali. Mengingat
kebodohan-kebodohan apa saja yang telah kulakukan dahulu. Padahal, tak
bosan-bosannya orang tuaku, keluargaku, bahkan teman-temanku dahulu
menasehatiku untuk menjauhi perbuatan-perbuatan kotor itu. Akhirnya sekarang ku
pun hanya bisa terbaring lemah disini. Betapa bodohnya aku yang dulu percaya
begitu saja dengan perkataan mereka. Mereka memaksaku melakukan ini, melakukan
itu tanpa berpikir panjang dampaknya bagiku. Sungguh bodohnya aku saat itu.
Perbandingan pola
pengembangan (alur) pada kedua kutipan cerpen di atas adalah …
A.
Kutipan I menggunakan alur maju, kutipan II
menggunakan alur campuran.
B.
Kutipan I menggunakan alur maju, kutipan II
menggunakan alur mundur.
C.
Kutipan I menggunakan alur mundur, kutipan II
menggunakan alur campuran.
D.
Kutipan I menggunakan alur campuran,
kutipan II menggunakan alur maju.
20. Bacalah
kedua kutipan fabel berikut.
Kutipan I
Seekor singa merungut dan
menderam kepada seekor nyamuk yang asyik terbang berlegar di kepalanya ketika
dia cuba melelapkan mata.
"Pergi kamu dari sini sebelum aku
memijakmu dengan kakiku," ngaumnya.
"Aku tidak takut'padamu," kata
nyamuk.
"Kamu mungkin
digelar Raja Rimba, tapi aku lebih kuat daripada kamu. Aku juga boleh
membuktikannya. Mari berlawan dan lihat siapa yang menang," singa pun
bersetuju.
Nyamuk dengan pantas menjunam ke arah singa dan menggigitnya bertalu-talu di hidung dan telinganya. Ketika cuba memijak nyamuk itu, singa tercakar diri sendiri dengan kukunya yang tajam hingga berdarah.
Nyamuk dengan pantas menjunam ke arah singa dan menggigitnya bertalu-talu di hidung dan telinganya. Ketika cuba memijak nyamuk itu, singa tercakar diri sendiri dengan kukunya yang tajam hingga berdarah.
"Cukup, cukuplah! Kamu, menang,"
jerit singa.
Kutipan II
Pada suatu musim yang
sangat kering, di mana saat itu burung-burung pun sangat sulit mendapatkan
sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi yang
berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakah sebuah kendi yang tinggi
dengan leher kendi sempit. Bagaimanapun burung gagak tersebut berusaha untuk
mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya.
Burung gagak tersebut
hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua kutipan fabel tersebut adalah ... .
Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua kutipan fabel tersebut adalah ... .
A.
Kutipan I menggunakan majas, kutipan II
menggunakan ungkapan.
B.
Kutipan I bahasa mudah dipahami, kutipan II
bahasa sulit dipahami.
C.
Kutipan I kalimat menggunakan dialog,
kutipan II kalimat tidak menggunakan dialog.
D.
Kutipan I menggunakan bahasa Melayu, kutipan II
menggunakan bahasa Indonesia.
21. Suatu sore, di
sebuah hutan tak bernama, sekawanan semut sedang tertib berbaris.
Butir-butir keringat bercucuran dari
wajah mereka… Di setiap punggung semut-semut itu, tampak berbagai macam makanan
yang mereka dapatkan entah dari mana. Ada potongan apel, jambu, anggur,
kacang-kacangan, dan masih banyak lainnya.
Kalimat yang merupakan komentar terhadap
isi cerita di atas adalah ....
A.
Perjuangan semut dalam mempertahankan
kehidupannya melalui kerja sama.
B.
Kehidupan semut yang tertib
dalam bekerja sama dan pantang menyerah menghadapi rintangan.
C.
Semut mampu membawa bermacam-macam makanan
dengan bekerja sama yang tertib.
D.
Semut yang tertib dalam bekerja dan
pantang menyerah merupakan sifat dapat kita tiru dalam bekerja.
BERSAMBUNG... Klik BAGIAN SELANJUTNYA
Terima kasih kepada pengelola blog MGMP Bahasa Indonesia 10 dan Dinas Pendidikan Kota Surakarta.
Sumber : http://mgmpbahasaindonesia10.blogspot.com/
Tidak ada komentar untuk "Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 Uji Coba Ujian Nasional (3)"
Posting Komentar