Mewaspadai Dampak Buruk Facebook



Hilangnya seorang mahasiswi di Purwokerto seperti diberitakan beberapa bulan lalu semakin menambah panjang daftar orang yang menjadi korban dari situs jejaring sosial Facebook. Korbannya ternyata bukan sekedar anak-anak melainkan juga orang dewasa. Belum lagi penipuan yang merugikan secara materiil. Kehadiran Facebook memang menemukan momentum yang tepat saat banyak orang membutuhkan tempat untuk mengekspresikan kemampuan dan kreatifitas yang mereka miliki. Facebook hadir dengan memberikan kemudahan fasilitas untuk berekspresi. Mulai seni fotografi, desain grafis, dunia tulis-menulis hingga yang sekedar ingin numpang narsis.

Sebagai sebuah wahana facebook akan berdampak sesuai dengan tindakan orang yang menggunakannya. Bisa berdampak positif, bisa juga berdampak negatif. Untuk itu orang tua dan guru harus semakin intensif memantau perkembangan anak. Karena bukan rahasia lagi sekarang banyak siswa memiliki akun facebook yang kian mudah diakses lewat handphone dengan biaya murah.

Orang tua dan guru bisa memberikan pengarahan bahwa facebook menjadi salah satu sumber penipuan. Interaksi sosial melalui facebook apalagi dengan orang yang belum dikenal sebelumnya adalah sangat riskan. Karena seorang pemilik akun bisa dengan mudah memakai nama samaran dengan bebas dan menulis keterangan identitas palsu. Begitupun foto profil yang ditampilkan sangat gampang untuk diubah atau dipasang foto-foto orang lain yang diunduh dari internet.

Kejahatan dunia maya (cybercrime) melalui facebook telah banyak terjadi, modusnya bisa mengajak berkenalan kemudian janji untuk saling bertemu ada pula yang bertujuan menipu dengan cara meminta sejumlah uang dengan berbagai dalih yang dibuat-buat. Orang tua dan guru perlu lebih waspada dan melakukan langkah-langkah preventif agar tidak jatuh lagi korban penipuan lewat facebook.

Pertama, mengawasi penggunaan internet atau handphone yang biasa mereka gunakan. Dengan dialog dan komunikasi yang terbuka tentu akan membuat anak merasa diperhatikan.

Kedua, memberikan pengertian bahwa pertemanan lewat jejaring sosial jauh berbeda dengan hubungan pertemanan secara langsung. Sehingga anak harus selektif dalam mengkonfirmasi pertemanan atau aplikasi-aplikasi yang biasanya ditawarkan lewat facebook.

Ketiga, membatasi mencantumkan data secara rinci dan lengkap yang mungkin akan memudahkan para penjahat beraksi. Misalkan, nomer telepon, alamat rumah secara detail, apalagi nomer rekening atau PIN kartu ATM.

Keempat, membatasi orang-orang yang bisa melihat isi dari profil yang dibuat. Sehingga tidak sembarang orang bisa melihat.

Kelima, segera melapor ke pihak berwajib jika merasa ada yang mencurigakan, atau dirugikan. Dalam beberapa kasus para korban terlambat melapor sehingga sulit untuk menelusuri identitas penipu.

Facebook memang tengah menjadi fenomena, tetapi kita semua harus tetap waspada karena di balik semua kemudahan dan kelebihan yang ditawarkan tidak sedikit orang yang memanfaatkannya untuk melakukan kejahatan.

©ekotriyanto2012

Tidak ada komentar untuk "Mewaspadai Dampak Buruk Facebook"