Trik Menaikan Nilai Murid Tanpa Melanggar Etika



Selain menyalahi etika, menaikan nilai murid tanpa alasan yang dibenarkan atau sering dikenal dengan katrol nilai, merupakan tindakan yang mengabaikan rasa keadilan serta berpotensi mendatangkan dosa. Ketidakjujuran guru yang akan berakibat panjang. Sebab nilai itu akan digunakan di masa selanjutnya oleh murid.

Perbuatan mengkatrol nilai biasanya dilakukan pada saat pengisian rapor karena ada tuntutan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apalagi saat ini nilai rapor sejak kelas 1 sudah dihitung dan mempengaruhi kelulusan murid. Banyak sekolah yang kemudian mencari celah dengan membuat rapor sementara.

Ada banyak faktor yang membuat guru melakukan pengatrolan nilai, salah satunya karena enggan sedikit bersusah payah. Kemudian terjadilah nilai ajaib, bagi siswa di bawah KKM. Tentu ini akan merugikan siswa yang nilainya di atas KKM.

Ada beberapa triks, untuk menaikan nilai tanpa melanggar etika. Di antaranya dengan membuat nilai harian lebih tinggi, sebagai antisipasi nilai mid atau semesteran yang jeblok. Guru mengidentifikasi murid yang berpotensi mendapat nilai rendah kemudian melakukan beberapa cara:

1.    Memberikan tugas rumah
Guru bisa memberikan tugas rumah kepada murid yang nilainya rendah, bisa berupa soal, membuat kliping, makalah atau lainnya. Dengan tugas rumah mereka punya waktu dan bisa meminta bimbingan dari orang lain di luar jam pelajaran.

2.    Membuat tugas kelompok
Tugas ini bisa diberikan di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan berkelompok para murid bisa salang melengkapi dan mendukung. Sehingga nilai mereka pun bisa disamakan.

3.    Jam tambahan
Guru bisa memberikan jam tambahan kepada murid yang nilainya rendah. Baik sebelum jam pelajaran atau setelah jam pelajaran selesai.

4.     Soal dipermudah
Memberikan soal yang dipermudah. Meskipun dalam pembuatan soal sudah ada rambu-rambunya. Saya pikir ketimbang membuat nilai ajaib, lebih baik murid yang bernilai rendah diberi soal yang lebih mudah dengan teknis pelaksanaan yang bisa diatur.

5.    Tugas tambahan
Tugas tambahan yang saya maksud ialah tugas yang tidak melulu berkaitan dengan teori-teori mata pelajaran. Melainkan memberikan tugas nyata dalam perbuatan dalam mata pelajaran tertentu. Misal tentang bagaimana memiliki tanggung jawab, disiplin, suka menolong, dan lainnya. Sehingga tingkat partisipasi murid itu bisa di atas rata-rata.
         
Tentu ada kebijakan lain yang bisa dilakukan. Hanya saja memberikan nilai ajaib kepada murid tanpa alasan yang dibenarkan etika. Sejatinya bukan langkah menolong, melainkan menjerumuskan murid kepada kezaliman yang lebih banyak lagi.

©ekotriyanto2013

Tidak ada komentar untuk "Trik Menaikan Nilai Murid Tanpa Melanggar Etika"